Menggulung Trafo Toroid bekas stavolt

Rabu, 31 Desember 2014 0 komentar

Berhubung dapet rongsokan stavolt 500VA dari kampung, dan kondisinya udah tidak memungkinkan untuk diperbaiki, trafonya gosong kebakar, motornya karatan dan kabelnya banyak yang putus, akhirnya saya putuskan untuk mengambil trafonya. 
Trafo ini rencana mau saya pakai ngembat DX Amp stereo 2x100w yang memerlukan tegangan simetris 35v DC dari 25v AC. Diameter kawat sekunder yang dipilih adalah 1mm yang mampu hingga 5A per rail, jadi total dayanya 5A x 25v x 2= 250VA. Dari daya sekunder tsb dipilihlah kawat primer 0.5mm untuk arus 1.25A, jadi total dayanya adalah 1.25A x 220v= 275VA, anggaplah 25VA adalah rugi daya dalam trafo

Berdasarkan baca-baca di salah satu forum, toroid bekas stavol 500VA membutuhkan 800-an gulungan untuk primernya. Gulungan per voltnya harus dicari secara manual (caranya ada di bawah)


Core stavolt 500VA

Bahan:
Core toroid bekas stavolt 500VA
Kawat email 0.5mm 2 ons
Kawat email 1mm 2 x 1ons
Selotip kertas (masking tape)
Kertas prespan
Kabel 1mm, warna harus berbeda
Aluminium foil atau lembaran tembaga
Selongsong bakar
Timah solder
Waktu dan pikiran :)

1. Tutupi core dengan kertas prespan. 

Kertas prespan disini fungsinya sebagai isolator antara gulungan primer. Untuk perekatnya gunakan selotip kertas, karena kertas lebih tahan panas daripada plastik

2. Menggulung gulungan primer.

Sebelum menggulung kawat, buat alat penggulungnnya dari karton tebal atau tripleks, agar bisa masuk ke lubang di tengah-tengah core. Kemudian gulung searah jarum jam atau berlawanan terserah, yang penting arah gulungan primer dan sekunder sama. Gulungan harus rapat dan rapi, jika tidak trafo akan bergetar jika diberi beban maksimum. Untuk gulungan primernya tidak saya hitung secara pasti, jadinya harus dites dulu gulungan per volt untuk sekundernya

3. Pasang kabel penghubung
Sebelumnya, gosok kedua ujung kawat email dengan ampelas untuk menghilangkan lapisannya. Setelah itu sambung kawat dan kabel menggunakan solder. Untuk isolator dan memperkuat sambungan, gunakan selongsong bakar.

4. Tes gulungan primer

Untuk pengetesan pertama, dengan multimeter, posisikan saklar ke ohm atau buzzer, dan hubungkan ke ujung2 gulungan primer, pastikan tidak putus dan hambatannya tidak nol ohm

Pengetesan kedua, dihubungkan seri dengan bohlam 10w keatas dan hubungkan ke AC 220v, jika bohlam menyala terang maka gulungan short/korslet, jika redup, gulungan masih kurang, jika tidak menyala, gulungan primer sudah siap dan Tutupi gulungan primer dengan selotip kertas dan kertas prespan

5. Tes gulungan per volt

Dari gambar di atas, terbaca 3.13 volt berarti 12 lilitan dibagi 3 (dibulatkan dari 3.13) hasilnya 4 gulungan per volt. Setelah selesai, lepas kembali gulungan tsb dan lanjut ke tahap berikutnya

6. Memasang screen atau shield
Gunakan aluminium foil atau lembaran tembaga dan pasang mengelingi trafo, kemudian beri kabel penghubung yang nantinya akan disambung ke ground chassis atau tanah, selanjutnya tutupi dengan kertas prespan. 
Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung dari kebocoran arus AC input dan fluks magnetik yang akan menimbulkan dengung pada amplifier. Lapisan ini banyak ditemukan pada trafo ampli build up atau trafo SMPS pada TV


6. Menggulung gulungan sekunder

Untuk sekunder 25v maka 25v x 4 npv= 100n (n= jumlah gulungan) dan trafo tersebut akan saya jadikan dual secondary maka menggunakan dua kawat yang digulung sekaligus agar tegangan antara rail (+) dan (-) benar benar simetris. Setelah selesai, tes tengangan sekunder, pasang kabel penghubung dan tutup dengan kertas prespan (keliling luarnya saja) dan selotip kertas (ditutup semua)
Untuk gulungan sekunder tambahan caranya sama seperti di atas, tinggal dihitung saja jumlah gulungannya

7. Finishing 
Jika sudah selesai,tutup seluruh permukaan trafo dengan selotip plastik dan beri finishing yang bagus
8. Tes voltase sekunder
Trafo langsung dicolok ke tegangan 220v dan tes tegangan sekunder di masing-masing rail
Sekunder 1

Sekunder 2
Tegangan bisa benar-benar sama karena menggulung 2 kawat sekaligus untuk sekundernya

Dari sekunder trafo 25.5V AC jadi 33.2VDC, dengan beban R bleeder 2k2 2W


9. Tes Beban
Beban yang saya gunakan berupa lampu foglamp 12V 35W 2 buah diseri dan dibebankan langsung ke salah satu sekunder trafo
arus terbaca 3.25A, dan voltase drop ke 23.8V, jadi total dayanya adalah 3.25 x 23.8= 77.35W, dipanjer satu jam trafo agak hangat (entah ini normal atau enggak, saya kurang tahu)

Donat siap disajikan bersama DX Amp, siap disantap hangat-hangat :D

Mungkin anda perlu
http://www.williamsonic.com/WireTable/
http://elektronikakreatif.blogspot.com/2011/03/kekuatan-kawat-email-trafo_14.html



DX Amplifier Classic

Kamis, 25 Desember 2014 0 komentar


Akhirnya setelah meluangkan waktu, saya bisa merakit salah satu ampli rancangan om Carlos Mergulhao. Untuk komponen saya pakai seadanya di laci dan nyabutin dari kit yang nggak kepakai. Untuk skema bisa dilihat di bawah ini

 Ampli ini menganut Linn topology, topologi ini juga yang dianut oleh kit ampli legendaris di Indonesia, yaitu "OCL 150". Transistor 2N5401 sebagai LTP, BD139 sebagai VAS, BD140/BD139 sebagai transistor bias, TIP31/32 sebagai driver dan 2SC5200/2SA1943 sebagai final. 
Ampli ini cukup unik, karena tidak adanya ballast resistor pada kaki emitter transistor final. Komponen yang digunakan sangat mudah didapat, untuk R bias 2k bisa diganti 2k2 atau 1k diseri 2 buah.


Komponen yang saya gunakan semua mengikuti skema, kecuali transistor bias, saya ganti dengan BD140, elco supply saya ganti 1000uF 50v, dan elco feedback tidak saya bypass dengan cap 100nF. 
Kalau dilihat hasilnya gak terlalu buruk, meskipun ini pertama kalinya saya merakit amplifier BJT, dari sebelumnya yang hanya mainan gainclone sama chip amp


Arus bias
Sebelum menyalakan ampli ini untuk pertama kali, rail positif dan negatif saya seri dengan resistor 10 ohm 5W. Jangan hubungkan input dan speaker terlebih dahulu.
Untuk mengatur arus bias, posisikan saklar multimeter ke 2V DC, hubungkan probe (+) multimeter ke (+) PSU dan probe (-) hubungkan setelah resistor 10 ohm yang menuju ke ampli, dan putar trimpot VR3, atur dari 0.8v hingga 1.2v, semakin besar arus biasnya, semakin panas pula transistor finalnya. 


DC offset
Setelah mengatur bias, atur DC offset, caranya hubungkan probe (+) ke speaker out dan probe (-) ke GND PSU, dan putar-putar trimpot VR1 hingga dapat serendah mungkin, dan tidak melebihi 20mV.
Setelah semuanya selesai, lepas resistor 10 ohm, kemudian pasang speaker dan input.

Dengan mengucap Bismillahirohmanirohim... colok input ke laptop dan pencet play.................. dan akhirnya DX Amp by Carlos Mergulhao berdendang juga. 
Baru memainkan 2 lagu dengan volume 70% heatsink sudah panas banget. Baru mau ngambil heatsink yang gedean dikit, kabel rail negatif kesenggol dan terlepas. Akhirnya transistor finalnya puanas banget dan keluar jinnya :D.

Hmmm... DX amp ini kayaknya akan terbengkalai sementara waktu, karena saya banyak orederan. Postingan ini akan saya update lain waktu

LED Cube dengan IC 4020 (Tanpa mikrokontroller)

Sabtu, 06 Desember 2014 0 komentar
Bikin LED cube tanpa mikro?? Nggak mustahil bro... tinggal tancep aja sudah bisa. Lumayan bisa buat hiasan di ruang tamu :D

Modalnya cuma pake IC 555, IC 4020, trimpot atau potensio 10k, elco 10uF, kapasitor 100nF dan LED tentunya.




Rangkaian ini cukup sederhana dan mudah dipahami, sehingga bisa dicoba di project board atau breadboard


Skema LED Cube
Rangkaian ini terdiri dari 27 buah LED disusun membentuk kubus (cube) 3x3x3 yang di-drive oleh IC 4020. IC 4020 merupakan 14 stage binary counter, tetapi kita hanya menggunakan 9 buah output. Arus maksimal dari output IC ini cukup kecil, hanya 15 mA, ini artinya kita bisa menggunakan 3 buah led yang diseri tiap outputnya. IC 4017 menghasilkan 512 pola nyala LED, kecepatan perubahan pola tersebut bisa diatur melalui trimpot 10k. Trimpot ini digunakan untuk mengatur frekuensi pulsa yang dihasilkan IC 555 yang diumpankan ke IC 4020

Awalnya mungkin anda agak bingung merangkai LED ini, kalau bingung bisa melihat gambar di bawah ini

Setelah LED siap, bisa dirangkai di project board atau langsung disolder di PCB, power supply-nya bisa pakai baterai kotak 9v atau adaptor 9v.


Kelemahan dari rangkaian ini adalah LED hanya 3x3x3 dan polanya terbatas, kalau mau lebih ya. harus pakai mikrokontroller bisa dioprek lebih jauh :)
Tetapi rangkaian ini cocok untuk anda yang baru belajar elektro
Untuk videonya segera menyusul :)

Selamat mencoba ^_^

Cara Mengatasi Dengung (Hum atau Noise) Pada Amplifier Rakitan

Sabtu, 15 November 2014 0 komentar

Merakit sebuah amplifier bisa dikatakan gampang-gampang susah, gampangnya ketika kita memasang kit ampli, tone control, trafo dan power supply serta kabel ini dan itu. Tetapi hasilnya, ampli tanpa input akan timbul dengung (atau orang jawa bilang nggereng) tak hanya dengung saja, masalah grounding yang tidak betul ini juga dapat meningkatkan THD, mengurangi imunitas terhadap sinyal RF, dll. Penggunaan komponen audiograde yang harganya gak masuk akal juga akan percuma kalau anda tidak memahami pengkabelan dan grounding. Inilah dikatakan susahnya :). Tapi anda tak perlu pusing-pusing dalam merakit amplifier, karena saya akan membahasnya berikut ini.


1. Pilih kit ampli atau preamp PCB dengan star ground

Star grounding adalah menggabungkan semua jalur ground dari masing-masing komponen ke satu titik pada PCB, baik itu PCB pada modul ampli atau preamp (tone control, galaxy, gigabass, dsb). Karena star grounding dapat menetralkan sinyal-sinyal liar pada masing masing komponen, jika PCB tidak menggunakan star grounding, sinyal-sinyal tadi dari komponen-komponen tersebut dapat menginduksi jalur lain (terutama jalur sinyal audio) dan buruknya, sinyal-sinyal liar tersebut ikut dikuatkan oleh amplifier bersamaan dengan sinyal audio dari sumber, maka timbullah dengung pada speaker.

2. Gunakan star grounding pada power supply

Ground dari modul amplifier kanan kiri, preamp, dan speaker harus langsung dihubungkan ke modul power supply dan jangan membentuk looping ground. Hal yang sama perlu anda lakukan pada jalur power (+) dan (-), modul amplifier kanan kiri dan preamp harus mengambil satu titik langsung dari power supply. Ground speaker dan casing langsung diambil dari titik ini, jangan anda modul lain yang ground-nya nyambung ke casing. 
Jika anda menggunakan rangkaian preamp, jalur ground yang hanya dihubungkan adalah ground untuk power supply dan input (disarankan power supply untuk preamp ikut dengan power supply amplifier)
Pada amplifier yang menggunakan 3 jalur kabel power dari PLN, bisa menggunakan rangkaian ground loop breaker. Rangkaian ini terdiri dari satu buah dioda bridge (10A keatas) dan kapasitor 100nF 250V MKP X2 rated, ini dilakukan agar ground tanah tidak bentrok dengan perangkat lain yang juga diground tanah, misalnya PC atau active subwoofer (bisa anda lihat pada gambar di atas)

3. Pasang kapasitor EMI/RFI filter pada modul amplifier dan power supply

Untuk power supply, pasang kapasitor 100nF 250V MKP X2 rated antara 2 kaki AC dioda bridge (yang terhubung dengan trafo) kapasitor tersebut berfungsi sebagai EMI/RFI filter. Selain itu pasang seri R 1 ohm dan kapasitor 100nF pada ujung power supply sebelum terminal kabel power supply amplifier, di jalur (+) dan (-) dengan ground. Fungsinya sebagai EMI/RFI filter agar DC output benar-benar bersih dari noise
Sedangkan di modul amplifier, pasang paralel kapasitor 100-220pF antara input (pada jalur setelah C input) dengan ground.

4. Gunakan kabel yang bagus (bukan berarti audiograde)

Untuk jalur power, gunakan kabel tunggal yang bagus dan dipelintir dengan kabel (+) GND dan (-), ini dilakukan untuk meminimalisir radiasi elektromagnetik dari kabel-kabel tersebut. Ciri kabel power yang bagus adalah, kawat tembaga terlihat mengkilat dan mudah disolder, kulit karetnya juga bagus (tidak mudah retak, tipis, dll) dan ingat, semakin besar daya ampli anda, semakin besar pula diameter kabel yang harus digunakan. Lakukan hal yang sama pada kabel primer dan sekunder trafo, agar fluks magnetik dari arus AC tidak menginterfensi rangkaian yang sensitif
Sedangkan untuk jalur sinyal, gunakan kabel yang diselubungi serabut kawat untuk ground, jika terpaksa, gunakan 2 buah kabel tunggal kecil yang dipelintir antara sinyal dengan GND


5. Perhatikan tata letak antar modul pada amplifier

Jangan sepelekan masalah ini, mungkin saja karena modul ampli dan preamp berdekatan dengan trafo atau kabel arus AC, karena fluks elektromagnetik dari trafo dapat menginterfensi jalur-jalur di PCB ampli atau preamp. Solusinya, jauhkan modul yang sensitif tersebut dari trafo. Jika terpaksa, karena keterbatasan tempat dalam box, pasang sisi samping samping menjadi bawah, dan sebaliknya, alhasil diperlukan box yang tinggi pula. Atau jika anda ada budget lebih, tidak ada salahnya menggunakan trafo toroid, karena trafo toroid memiliki fluks magnetik yang kecil daripada trafo kotak/EI

Jika cara cara di atas sudah anda lakukan dengan benar, coba tes kekebalan ampli anda dengan cara berikut ini:

1. Tanpa kabel/jack input, nyalakan ampli dan putar volume hingga maksimal, dan dengarkan bunyi dari speakernya, jika tidak ada bunyi sama sekali atau bunyi noise yang sangat pelan ketika anda menempelkan telinga di speaker, berarti ampli anda sudah bagus. Jika masih ada bunyi hum atau kemeresek yang cukup keras, coba cek rangkaian ampli anda dan lakukan cara-cara di atas

2. Dengan HP diletakkan di atas box amplifier, cobalah mengirim SMS atau hubungi nomor seseorang, jika tidak ada bunyi kretek-kretek berarti rangkaian EMI/RFI filter pada ampli anda berfungsi dengan baik

Kit LM1875 Standar, Extra Bass, Modular dengan PSU Snubbered dan Integrated Power Amplifier

Kamis, 10 Juli 2014 0 komentar
LM1875T merupakan IC amplifier kualitas super yang digunakan untuk keperluan audio pada peralatan-peralatan canggih dibidang kedokteran dan juga instrument audio pada pesawat terbang dan peralatan militer. Pada institusi-institusi tersebut LM1875 bukan digunakan untuk mendengarkan musik seperti pada penggunaan untuk pecinta sound system atau audio amplifier, tetapi digunakan untuk deteksi dan reproduksi suara yang natural untuk riset atau penelitian yang berkaitan dengan suara.

Dibidang kedokteran, LM1875 ini terdapat pada alat perekam jantung, di bidang militer terdapat pada radar suara, dll. Singkat nya IC LM1875 ini sudah diakui kualitas nya dalam berbagai peralatan presisi tinggi. Di bidang hukum digunakan pada alat cek keaslian suara, dll. demikian juga juga dibidang navigasi penerbangan dan pelayaran memiliki peran yang vital.

Dikalangan pecinta audio menempatkan amplifier LM1875 sebagai salah satu amplifier terbaik. Singkat nya amplifer LM1875T ini adalah ampli yang wajib dimiliki bagi yang merasa pencinta audio. Baik para pecinta ampli tabung, pengguna headphones, pengguna amplifier transistor maupun pecinta ampli chip yang lain selalu memiliki amplifier LM1875 ini, sebagai alternatif amplifier dan pembanding. Dikalangan audio profesional, biasa di gunakan untuk monitor pada recording studio, demikian juga untuk audio lapangan. Headphone amplifier LM1875 memberikan kualitas suara yang cukup baik.


Karena banyak nya pecinta LM1875 ini maka saya menyediakan beberapa macam kit sesuai dengan selera.

Kit LM1875 standar integrated stereo
1. Kit LM1875 standar integrated stereo
Merupakan kit integrated amplifer stereo dengan rangkain sesuai dengan datasheet yang dikeluarkan oleh National semiconductor sebagai perancang IC LM1875T. Sudah dilengkapi dengan pendingin 5mm, kabel ke speaker, volume control dan input RCA, sudah disertakan PSU menyatu dalam satu PCB. Grounding menggunakan model bintang (star grounding). Suara jernih natural. Bass vocal dan treble flat.

Kit LM1875 extra bass
2. Kit LM1875 extra bass
Hampir sama dengan kit no.1 LM1875 standar integrated stereo. Dengan penambahan rangkain bass extra. Saya menyebut model LM1875 Xbass. Ada yang menyebut giga bass, super bass, dll. Xbass suatu rangkain untuk mengangkat nada bass yang biasanya tidak bisa direproduksi dengan baik pada chip amp berdaya kecil. Jadi tidak ada penambahan bass palsu seperti pada peralatan hi-fi system, xbass hanya mengangkat nada bass yang asli saja.

Dalam satu PCB sudah dilengkapi dengan terminal speaker stereo, volume control, dan input RCA. Pendingin 5mm. Desain minimalis dengan hampir tidak menggunakan kabel lagi. suara lebih jernih dengan bass lebih mantap.

Kit LM1875 modular
3. Kit LM1875 modular
Terdiri 3 kit utama yang masing-masing terpisah. yaitu 2 buah gainclone mono LM1875 dan sebuah kit snubbered PSU. juga dilengkapi dengan kit volume control yang terpisah. Masing-masing sudah dilengkapi dengan terminal kabel sehingga sangat mudah untuk dirakit pada box amplifier. Keuntungan model ini adalah kemudahanya untuk di bongkar pasang bagi mereka yang suka ngoprek atau DIY untuk melakukan upgrade komponen audio grade atau high end.

4. Kit LM1875  integrated stereo amplifer
Model integrated stereo amplifer ini tampil seperti amplifier pada umum nya dengan pengaturan atau kontrol bass, treble dan volume. Menggunakan dual op-amp simple high quality tone control.

5. Kit LM1875  BTL stereo 12 volt untuk mobil/ car audio
 Berupa kit amplifier mobil dengan kualitas tinggi

Jadi jika anda belum memiliki ampli LM1875 maka jangan ngaku sebagai pecinta audio.

Mengganti Kabel Headphone Sennheiser HD 202

Senin, 07 Juli 2014 0 komentar
Awalnya dapet keluhan dari teman yang headphonenya cuma bunyi sebelah, dan setelah saya cek, kedua speakernya masih bunyi semua, dan akhirnya saya memvonis kabelnya. Katanya dibuang sayang, mending diperbaiki lagi, siapa tau dengan kabel bagus, suaranya juga ikut bagus

Pada hari itu juga saya putuskan untuk membeli kabel pengganti, googling sana-sini, nyari info di forum-forum luar. Dan akhirnya saya putuskan untuk menggunakan kabel Canare L2B2AT dan konektor Yongsheng NYS231BG (murmer tapi bagus :D), dan beli online dapat di sini. Harap menjadi catatan, jangan menggunakan konektor mini stereo murahan seharga 3500-an, ukurannya tidak standar, apalagi sering dicabut colok, bisa merusak soket konektor pada perangkat anda

Jangan lupa anda tes dengan multitester, untuk memastikan kanal L dan R, (kabel warna putih atau oranye) dan untuk ground hanya serabut kawat tanpa pelindung
Setelah itu buat Y splitternya, dengan cara: potong kabel sepanjang 25 cm dua buah, dan kupas pelindung luar dan alumunium foilnya, dan kupas pelindung serat kabel, salah satu kabel yang anda potong tadi sambung dengan salah satu serat kabel yang terhubung dengan konektor, dan kabel ground disambung jadi satu, lakukan hal yang sama pada kabel yang satunya lagi. Solder sambungan kabel tadi agar lebih kuat, beri isolator pada masing-masing sambungan serat kabel. Beri selongsong kabel bakar (heatshrink tube) ukuran 10mm, dan panaskan sampai mengerut
Setelah itu lepaskan earpiece headphone, dengan cara tarik ke atas dan lepaskan earbuds-nya, caranya, ditarik di pinggir-pinggirnya dan anda akan melihat 4 buah sekrup kecil, nah lepaskan sekrup-sekrup tersebut. Sebelumnya tandai earpiece L dan R dan kabel L dan R, jangan sampai terbalik!!
setelah sekrup dilepas. Lepaskan kabel dari speaker dengan solder
dan pasang kabel yang baru ke speakernya, caranya: beri timah secukupnya pada kawat kabel yang akan disolder, beri juga sedikit timah pada kedua terminal speaker, letakkan kabel yg sudah disolder tadi ke terminal dan tekan dengan solder hingga timah meleleh, lepaskan dan tunggu sebentar, dan kabel sudah menempel. Ingat, jangan sampai terbalik memasang kutub-kutub terminal, efeknya akan mengurangi kualitas suara, terutama pada nada rendah
Lakukan hal yang sama untuk earpiece satunya lagi.

Lakukan pengecekan dengan memberi input pada headphone, jika sudah oke, pasang kembali sekrup dan earbuds-nya. Pada saat memasang earbuds, pastikan benar-benar rapat dengan cara tekan bagian dalamnya secara memutar hingga bebunyi "klik", jika tidak, nada bass jadi korbannya


Pasang earpiece kembali dan siap dinikmati :D


Review singkat setelah re-cabling:
dengan lagu Michael Bubble - Home, FLAC 24MB, setting EQ flat: vocal jadi lebih tebal, treble jadi lebih lembut, bass sudah tidak over lagi (perlu diketahui, sennheiser HD-202 ini terkenal dengan bassnya yang kuat, jadi treble kalah dengan dentuman bassnya) soudstage jadi meningkat. Overall sudah cukup memuaskan, dengan modal kurang lebih 50 ribu rupiah, waktu dan kesabaran....

Semoga berhasil ^_^

PCB PSU dan Power Amplifier Lapangan

Senin, 23 Juni 2014 0 komentar
Untuk Power Amplifier lapangan saya baru bisa menyediakan PCB nya karena kesibukan saya. Sehingga belum bisa menyediakan dama bentuk kit
Menanggapi banyak nya permintaan amplifier untuk outdoor atau lapangan, maka sementara ini saya baru bisa menyediakan PCB nya saja. Bermacam-macam produk APEX misalnya B500 standar, B500 TEF 5 pasang, B500 TEF 8 pasang transistor final. Seri H ada H900 dan H900 TEF juga BA1200 terdiri dari PCB power ampli, PCB PSU dan PCB protector.


Untuk PCB PSU mulai dari 4 elco, 6 elco, 8 elco, 10 elco dan 12 elco. Ukuran elco 3,5cm /35mm bisa menggunakan kaki biasa maupun elco skrup.

PCB power amplifier yang lain ada CROWN 1000, YIROSHI 1500, MATRIX, dll.

12 Volt Integrated Stereo Amplifier Merakit Pemula dan Belajar

Jumat, 13 Juni 2014 0 komentar
Skema 12 volt integrated stereo amplifier tda2030 tda2050 lm1875 dengan baxandall tone control tl074 op-amp
Saya sering mendapatkan permintaan dari para pelajar atau pemula yang ingin merakit amplifier lengkap dengan tone control yang mudah dirakit dan kualitas suara nya bagus. Memuaskan untuk kelas pemula. Pilihan tentunya pakai komponen yang sangat mudah didapat di pasaran. Seperti biasa power amplifier nya bisa pakai IC TDA2030 karena harga nya paling terjangkau, mudah didapatkan dan sekaligus suaranya jernih. Dan yang pasti karena kaki nya hanya 5 saja maka di jamin sangat mudah dirakit dan bila mau diganti atau di upgrade ke kelas yang lebih tinggi misal ke TDA2050 atau LM1875 maka di cabut/ pasang juga relatif mudah dan aman. PCB nya tidak rusak, jika dibanding menggunakan IC power amp yang kaki nya lebih banyak.


IC TDA2030/ TDA2050/ LM1875 biasanya menggunakan catu daya simetris/ kembar. Namun kali ini untuk pemula maka saya desain dengan catu daya tunggal/ single supply 12 volt atau maksimal 24 volt, supaya mudah dirakit, tidak memerlukan cincin dan mika isolator saat dipasang pada pendingin aluminium/ heatsink. Jadi tidak ada resiko hubungan singkat/ korsetling dengan pendingin.

12 volt integratd stereo amplifier praktis bisa pakai aki, adaptor maupun untuk sound sistem di mobil
Pada bagian depan menggunakan tone control tipe baxandall yang akan memberi penguatan bass dan treble secara natural. Tone control ini tidak akan memberikan efek bass atau treble yang berlebihan, sehingga tidak ada tambahan bass palsu atau treble yang memekak telinga.

Untuk bagian catu daya, saya hanya menyertakan elco bank. Jadi anda bisa menggunakan catu daya adaptor 12 volt atau menggunakan aki. Jadi ampli ini saya rancang untuk sound sistem yang sifat nya praktis. Bisa dibawa-bawa untuk acara pertemuan-pertemuan kecil, misalnya arisan keluarga, outbond, champing, dll dengan menggunakan catu daya aki kering 12v. Bisa juga untuk audio mobil.

Saya menyediakan PCB saja, kit lengkap komponen + pendingin + kabel + RCA input baik yang sudah di solder siap pakai maupun kit yang belum di solder bagi anda yang mau belajar menyolder sendiri

Amplifier 20W Gainclone LM1875

Sabtu, 29 Maret 2014 0 komentar



Sebenarnya saya udah pingin punya chip amp legendaris ini, tapi baru keturutan minggu lalu, karena di kota tempat saya tinggal nggak ada yang jual. Beberapa waktu yang lalu saya sempat jalan-jalan ke Pasar Genteng, Surabaya, nyari IC ini yang ori juga cukup susah, banyak yang palsu (mirip TDA). Dan akhirnya dapet yang ori di toko mah*meru seharga 15.000 per biji (batch: JM05AKE3) beberapa komponen pendukung lainnya juga dapet dari sono.

Perlu diperhatikan bahwa LM1875 yang asli memiliki bentuk body kotak, memiliki tanda pin 1, tulisan "LM1875T", logo national semikonduktor dan batch sejajar dengan tanda pin 1, jika tidak bisa dipastikan IC tersbut palsu. Apalagi yang ada coakan di kanan-kirinya, bisa dipastikan itu sablonan TDA2050 atau TDA2030


IC amplifier ini sangat didewa-dewakan di beberapa forum audio, karena distorsinya yang luar biasa rendah, hanya 0.015% walaupun dayanya hanya 20W bisa dikatakan "kecil-kecil cabe rawit", yang artinya menghasilkan suara nyaris sempurna. Jika dibandingkan dengan TDA2030, nggak ada apa-apanya. Di salah satu blog yang pernah saya baca menyebutkan "chip amp yang hampir menyamai suara dari ampli tabung"


Skema dari datasheet


komponennya hampir sama dengan TDA2030, hanya R feedback yang bernialai 1k (sebenarnya nilai R3 dan R4 bisa dirubah, sesuai dengan gain yang diinginkan. Jika gain besar output power juga ikutan besar, tapi distorsinya juga besar. Jika terlalu kecil juga akan menyebabkan ampli berosilasi, efeknya hum dan desis)


komponen yang saya gunakan lebih baik daripada proyek sebelumnya, meskipun nggak ada yang audiograde:


Resistor shunt dan penentu gain pakai metal-film generik

Resistor boucheroot carbon film 2W generik
Kapasitor filter dan bocheroot MKM generik
Kapasitor input AUDIOPHILER MKP Bennic FPP 1uF
Elko bypass Rubycon ZL (asli)
Elko feedback Nippon chemicon KME dan SME Panasonic FC
Resistor 22k di bagian input diparalel dengan kapasitor polystyrene 220pF
PCB nyontek punya mas Atma di blognya
Kabel input Canare L2B2AT, jack RCA Monster dan jack 3,5mm Yongsheng NYS231BC

Power Supply:

Elko power supply Nichicon RS 4 x 4700uF 25V (kayaknya palsu semua) Nippon Chemicon KMG 3300µF 50V, ori tentunya
Power supply snubberized dengan R bledder
Dioda 1N5402 Bridge 10A
Trafo custom 2x18V @ 2.5A







untuk kandangnya, gainclone pertama saya ini meggusur TDA2030 dari singgasananya :D






Upgrade 1 Juli 2014
Alhamdulilah, akhirnya keturutan juga pakai komponen audiograde, ngabuburit jadi makin mengasyikkan dengan mengganti komponen yang lama dengan komponen audiograde, semuanya saya beli dari langsung jadi elektronik, punya pak Alex


Komponen upgrade

Komponen upgrade:
elko PSU: 3x nippon-chemicon 3300µF 50V
Kapasitor snubber dan bypass PSU: Wima MKS-2 100nF 63V
Kapasitor polystyrene 220pF
Kapasitor input Bennic FPP
elco feedback Panasonic FC 47µF 35V


Blok amplifier
Blok PSU, snubberized dengan R bleeder (jangan ditiru penempatan R bleeder seprti diatas, jadinya dioda bridge kepanasan) Input AC dioda diberi kapasitor 100nF 275V X2 rated (cabutan PSU DVD player) untuk memperhalus saat switching arus AC
Layout gainclone kebanggaanku
Tak hanya manis suaranya, tampilannya pun kian manis dengan mengganti panel depan dengan kayu dilapis politur
Perlu diperhatikan saat memasang kapasitor input bennic, bagian kiri digunakan untuk masukan, dan bagian kanan yang terhubung dengan pin 1 IC LM1875, lebih jelasnya, baca postingan Om Jimmy

Setelah diupgrade dengan part tersebut, hasilnya adalah:
treble lebih crunchy, cocok untuk instrumen gitar akustik, vocal jadi lebih tebal, bass lebih terkendadi (nggak bikin nggeber daun speaker) yang lebih kerasa adalah middle-treble



Untuk hasilnya bisa dilihat di video di bawah ini, suaranya agak mendem, karena saya rekam pakai kamera digital jadul